
Penghapusan tenaga honorer yang dilakukan secara nasional membawa dampak langsung pada sektor kebersihan di Banten. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Banten kini menghadapi tantangan serius dengan berkurangnya jumlah petugas lapangan. Kondisi ini memaksa DLH untuk melakukan penyesuaian jadwal pengangkutan sampah di sejumlah wilayah.
Langkah ini ditempuh agar layanan kebersihan tetap berjalan meskipun keterbatasan sumber daya manusia tidak bisa dihindari. Informasi resmi mengenai kebijakan lingkungan dan program pengelolaan sampah di Banten dapat diakses melalui https://dlhbanten.id/.
Dampak Penghapusan Tenaga Honorer
Selama ini, tenaga honorer berperan besar dalam operasional pengelolaan sampah. Setelah penghapusan diberlakukan, DLH Banten mengalami kekurangan petugas di lapangan. Akibatnya:
- Armada pengangkutan tidak bisa beroperasi secara maksimal.
- Waktu angkut sampah di beberapa titik menjadi lebih lama.
- Risiko penumpukan sampah meningkat jika tidak ada penyesuaian jadwal.
Penyesuaian Jadwal Pengangkutan
Sebagai langkah cepat, DLH Banten mengatur ulang jadwal pengangkutan sampah. Beberapa wilayah yang sebelumnya mendapatkan layanan setiap hari kini akan dilayani setiap dua hari sekali.
Kebijakan ini tidak dimaksudkan untuk menurunkan kualitas layanan, melainkan untuk menjaga agar operasional tetap berjalan merata di seluruh wilayah dengan tenaga terbatas.
Solusi yang Dipersiapkan DLH Banten
Untuk mengantisipasi dampak jangka panjang, DLH Banten tengah menyiapkan berbagai solusi, antara lain:
- Optimalisasi armada – Memperbaiki rute dan sistem distribusi sampah agar lebih efisien.
- Pemanfaatan depo sampah – Mendorong pemilahan awal agar beban ke TPA berkurang.
- Edukasi masyarakat – Mengajak warga menerapkan pengelolaan sampah mandiri dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
- Kerja sama lintas sektor – Menggandeng pemerintah daerah dan komunitas peduli lingkungan.
Peran Masyarakat dalam Menjaga Kebersihan
DLH Banten menegaskan bahwa perubahan jadwal pengangkutan sampah hanya bisa berjalan baik jika masyarakat ikut berperan aktif. Warga diimbau untuk:
- Memilah sampah organik dan anorganik sejak dari rumah.
- Memanfaatkan bank sampah yang tersedia.
- Mengurangi sampah sekali pakai dengan gaya hidup lebih ramah lingkungan.
Dengan partisipasi aktif masyarakat, beban tenaga kebersihan bisa lebih ringan dan lingkungan tetap terjaga. Informasi mengenai panduan pengelolaan sampah dapat dipelajari melalui https://dlhbanten.id/.
Harapan Ke Depan
DLH Provinsi Banten berharap adanya dukungan tambahan tenaga kerja dan kebijakan pendukung agar pengelolaan sampah bisa kembali berjalan optimal. Sementara itu, penyesuaian jadwal pengangkutan ini diharapkan bisa menjadi solusi sementara agar pelayanan kebersihan tetap berjalan meski dalam keterbatasan.
Dengan kolaborasi pemerintah dan masyarakat, Banten ditargetkan bisa terus melangkah menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.






