Deposito merupakan salah satu instrumen keuangan yang banyak digunakan oleh masyarakat sebagai pilihan investasi yang aman dan minim risiko. Berbeda dengan tabungan biasa yang bisa diambil kapan saja, deposito memiliki jangka waktu tertentu sebelum dana dapat dicairkan. Lalu, apa itu deposito sebenarnya? Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian, keuntungan, serta jenis-jenis deposito yang tersedia.

Pengertian Deposito

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, deposito adalah simpanan yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai kesepakatan antara nasabah dan bank. Artinya, dana yang ditempatkan dalam deposito tidak dapat ditarik sewaktu-waktu seperti tabungan biasa, melainkan harus menunggu hingga jatuh tempo.

Para ahli juga memiliki pandangan serupa. Menurut Kasmir (2016), deposito merupakan salah satu dari tiga jenis simpanan yang ditawarkan oleh bank selain tabungan dan giro. Sementara itu, Dendawijaya (2009) mendefinisikan deposito berjangka sebagai simpanan yang penarikannya hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

Keuntungan Deposito

Banyak orang memilih deposito sebagai bentuk investasi karena beberapa alasan utama berikut:

1. Tingkat Keamanan yang Tinggi Deposito merupakan salah satu instrumen keuangan yang paling aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu. Dengan demikian, risiko kehilangan dana akibat kebangkrutan bank dapat diminimalisir.
2. Bunga Lebih Tinggi Dibanding Tabungan Salah satu alasan utama orang menempatkan dana di deposito adalah tingkat suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Bank menawarkan bunga deposito sebagai kompensasi atas dana yang tidak dapat ditarik dalam periode tertentu.
3. Bebas dari Potongan Administrasi Bulanan Berbeda dengan tabungan yang sering dikenakan biaya administrasi bulanan, deposito umumnya tidak memiliki potongan biaya administrasi. Sehingga, bunga yang didapatkan tidak tergerus oleh biaya-biaya tambahan.
4. Pilihan Jangka Waktu Fleksibel Nasabah bisa memilih jangka waktu deposito sesuai dengan kebutuhan, mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan. Semakin lama jangka waktu yang dipilih, biasanya semakin tinggi pula tingkat suku bunganya.
5. Dapat Dijadikan Jaminan Kredit Beberapa bank memperbolehkan nasabah menggunakan deposito sebagai jaminan pinjaman atau kredit. Ini menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan dana cepat tanpa harus mencairkan depositonya lebih awal.

Jenis-Jenis Deposito

Sebelum membuka rekening deposito, penting untuk mengetahui berbagai jenis deposito yang tersedia:

1. Deposito Berjangka Jenis deposito yang paling umum digunakan, di mana nasabah menyimpan dana dalam jangka waktu tertentu (1, 3, 6, 12, atau 24 bulan). Setelah jatuh tempo, dana bisa dicairkan atau diperpanjang secara otomatis.
2. Sertifikat Deposito Berbeda dengan deposito berjangka, sertifikat deposito dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. Biasanya, jenis ini digunakan oleh nasabah institusi atau korporasi.
3. Deposito On Call Deposito ini memiliki jangka waktu yang lebih fleksibel, biasanya antara 7 hari hingga kurang dari satu bulan. Cocok bagi nasabah yang ingin menyimpan dana dalam waktu singkat tetapi tetap mendapatkan bunga lebih tinggi dibanding tabungan.
4. Deposito Syariah Menggunakan prinsip bagi hasil berdasarkan akad Mudharabah. Nasabah dan bank berbagi keuntungan sesuai nisbah yang telah disepakati tanpa sistem bunga tetap.

Kesimpulan

Deposito merupakan pilihan investasi yang tepat bagi mereka yang menginginkan keamanan dan keuntungan stabil tanpa risiko tinggi. Dengan berbagai jenis deposito yang tersedia, nasabah bisa memilih sesuai dengan kebutuhan dan rencana keuangan mereka. Jika Anda tertarik untuk mulai berinvestasi dengan deposito, pastikan untuk memilih bank dengan suku bunga kompetitif dan memahami ketentuan yang berlaku.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai deposito, kunjungi deposito.co.id.